Pengalaman
praktik di Rumah bersalin
Setelah
selesai ujian Tulis dan ujian praktik semester 3 mahasiswa kebidanan BINHUS
melanjtukan aktifitas barunya yaitu praktik di sebuah Rumah Bersaln. Saat pembacaan
tempat masing-masing lahan praktik dag-dig-dug
wer rasanya, yg saya takutkan adalah jika saya ditempatkan di sebuah
Rumah bersalin yg lokasinya tak tertempuh dari jarak rumah saya. Namun pada
akhirnya Alhamdulillah saya ditempatkan di sebuah rumah bersalin yg jaraknya
lumayan dekat yaitu di Sangiang. Yg praktik di Rumah bersalin itu tidak hanya
saya sendiri, namun bersamaan dengan teman-teman saya.
Dosen penanggung jawab lapangan
meminta kami untuk menyerahkan surat keterangan praktik langsung ke tempat
rumah bersalin tersebut. Sesampainya disana kami mendapatkan sambutan hangat
dari bidan-bidan disana. Senang bukan kepalang yg kami rasakan, bidan disana
begitu ramah dan welcome terhadap kami. Di hari pertama kami belum mengerti
bagaimana system pelayanan di rumah bersalin tersebut, akhirnya kakak bidan
disana mengatakan bahwa “dek, untuk hari pertama ini kalian orientasi saja
dahulu bagaimana cara pelayanan disini”. Dan kami mengiyakan. Dihari pertama
kami tidak sampai sore disana hanya sampai duhur saja, karena hari pertama
hanya orientasi saja dan mengaplikasikan diri di rumah bersalin tersebut.
Dihari
kedua, kami memulai untuk mengaplikasikan materi-materi yg telah didapatkan
dari dosen kami. Awalnya kami masih canggung untuk melakukannya namun, kami
terus mendapatkan motivasi dari kaka bidan disana. Dan akhirnya hari demi hari
kami terbiasa disana. Kami sangat sangat bersyukur karena para kakak bidan dan
pemilik rumah bersalin sangat menuntun kita. Dari yg mulanya tidak bias sampai
kita benar-benar bisa. Dihari pertama sampai hari keempat kami belum
mendapatkan target persalinan, jika adapun pasti dirujuk karena bermasalah dan
diluar kewewenangan bidan, kami tetap bersabar agar esok hari nanti ada pasien
persalinan, dan akhirnya dihari ke enam, datanglah calon partus dengan
pembukaan 7 senang bukan kepalang yg kami rasakan. Kami sangat berantusias
untuk menolong persalinan tersebut. Dan mengaplikasikan ilmu yg telah
didapatkan. Setelah persalinan selesai kami melanjutkan untuk observasi masa
nifas kemudian penanganan bayi baru lahir.
Hari
pertama, kedua, ketiga dan seterusnya telah kita lalui banyak sekali ilmu-ilmu
baru yg kami dapatkan dari sana, dan pada akhirnya masa kami praktik disana
telah habis, sedih memang karena masa praktik lapangan telah selesai, sedih
karena tidak berjumpa lagi dengan pasien-pasien langsung, karena di kampus yg
kami temui hanya sebuah phantom saja. Saat hari terakhir disana, kami
memberikan sebuah kenang-kenangan untuk rumah bersalin tersebut agar mereka
tetap ingat terhadap kami. Terimakasih kakak-kakak bidan telah membimbing kami
dengan penuh kesabaran, maafkan kami jika selama disana kami selalu membuat
kakak kesal ataupun marah, sekali lagi terima kasih sebanyak-banyaknya.
Sekian….